Translater


KESEHARIAN RASULULLAH ADALAH POLA HIDUP TERBAIK KITA


Ternyata, pola makan (termasuk dalam pola hidup sehat) Rasulullah merupakan salah satu aspek kehidupan yang patut kita tiru dari beliau. Beliau terbukti memilIki tubuh yang sehat, kuat, dan bugar.
  • Beliau bangun sebelum subuh untuk Qiymul lail, sehingga asupan awal ke tubuh beliau adalah udara sepertiga malam terakhir. Para pakar kesehatan menyatakan bahwa udara pada waktu ini sangat kaya akan oksigen, sehingga sangat bermanfaat untuk optimalisasi metabolisme tubuh, yang berpengaruh terhadap vitalitas seseorang dalam aktivitasnya sehari penuh. Itulah sebabnya orang yang yang memulai aktivitas dengan bangun subuh, biasanya menjalani hari dengan penuh semangat dan optimis.
  • Di pagi hari, Beliau menggunakan siwak untuk kesehatan mulut dan giginya. Siwak mengandung fluor alami yang sangat bermanfaat untuk kesehatan gigi dan gusi. Saat ini, ekstrak siwak dapat kita temui dalam pasta gigi, sehingga mudah untuk kita gunakan
  • Rasulullah membuka menu sarapannya dengan segelas air dingin dicampur sesendok madu asli yang luar biasa khasiatnya. Dalam Al-Quran, madu merupakan syifaa(obat) isim nakhiroh(menyeluruh) atas berbagai penyakit. Madu juga mengandung mikronutrisi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.
  • Masuk waktu dhuha(pagi menjelang siang), Rasulullah senantiasa mengonsumsi tujuh butir kurma ajwa� (matang). Rasulullah pernah bersabda, � Barang siapa makan tujuh butir kurma, maka akan terlindung dari racun�.
  • Menjelang sore hari, menu Rasulullah adalah cuka dan minyak zaitun yang dikonsumsi dengan makanan pokok seperti roti. Manfaatnya, diantaranya : mencegah lemah tulang, mencegah kepikunan, melancarkan sembelit, menghancurkan kolesterol, melancarkan perncernaan, dll.
  • Setelah makan, Beliau tidak langsung tidur. Beliau beraktivitas dahulu sehingga makanan yang dikonsumsi masuk ke lambung dengan cepat dan mudah dicerna.
  • Beberapa jenis makanan yang disukai Rasulullah tetapi Beliau tidak rutin mengkonsumsinya antara lain : tsarid (campuran roti daging dengan kuah air masak), buah yaqthin (labu air), buah anggur, dan hilbah (susu).
  • Rasulullah sering menyempatkan diri berolahraga, terkadang sambil bermain dengan anak dan cucunya. Olahraga diakui oleh para pakar kesehatan sangat bermanfaat bagi tubuh
  • Rasulullah tidak menganjurkan umatnya untuk bergadang. Beliau tidak menyukai berbincang dan makan sesudah waktu isya. Beliau tidur lebih awal supaya bisa bangun lebih pagi. Karena istirahat yang cukup, seperti tidur yang merupakan hak tubuh, dibutuhkan oleh tubuh.
  • Inti pola konsumsi Rasulullah adalah menghindari isrof (berlebihan) dalam makan dan minum. Beliau tidak pernah melakukan idkhol at thoam �ala thoam (makan lagi sesudah kenyang). Beliau menekankan bahwa assyab�u (kenyang) bukanlah al imtila� (memenuhi perut dengan makanan. Kenyang yang sebenarnya adalah tercukupinya tubuh oleh zat-zat yang dibutuhkannya sesuai dengan proporsi dan ukurannya
Alhamdulillah, itu tadi sedikit informasi mengenai pola hidup sehat Rasulullah yang berkaitan dengan pola makan Beliau. Di tengah pudarnya semangat mengikuti sunnah Beliau, sedikit pengetahuan ini mudah-mudahan bisa menjadi spirit kita untuk memulai menghidupkannya kembali. Apalagi pola hidup tersebut terbukti bisa dipertanggungjawabkan secara medis.
Mari kita mulai merubah kebiasaan buruk pola hidup kita sama2.


            Keagungan Akhlak Rasulullah SAW



Saudaraku, islam sampai kepada kita saat ini tidak lain berkat jasa Baginda Rasulullah Muhammad SAW sebagai sosok penyampai risalah Allah SWT yang benar dan di ridhoi. Dan nanti di padang mahsyar, tiap umat islam pasti akan meminta syafa’at dari beliau SAW dan menginginkan berada di barisan beliau SAW. Namun, pengakuan tidaklah cukup sekedar pengakuan. Pasti yang mengaku umat beliau SAW akan berusaha mengikuti jejak beliau dengan jalan mengikuti sunnah-sunnah beliau dan senantiasa membasahi bibir ini dengan mendo’akan beliau dengan cara memperbanyak bersholawat kepada beliau SAW.

Sejarah tak akan mampu mengingkari betapa indahnya akhlak dan budi pekerti Rasulullah tercinta, Sayyidina Muhammad Sholallohu ‘alaihi wa sallam hingga salah seorang istri beliau, Sayyidatina A’isyah Rodhiyallahuanha mengatakan bahwa akhlak Rasulullah adalah “Al-Qur’an”. Tidak satu perkataan Rasulullah merupakan implementasi dari hawa nafsu beliau, melainkan adalah berasal dari wahyu ilahi. Begitu halus dan lembutnya perilaku keseharian beliau. Rasulullah SAW adalah sosok yang mandiri dengan sifat tawadhu’ yang tiada tandingnya.
Beliau pernah menjahit sendiri pakaiannya yang koyak tanpa harus menyuruh istrinya. Dalam berkeluarga, beliau adalah sosok yang ringan tangan dan tidak segan-segan untuk membantu pekerjaan istrinya di dapur. Selain itu dikisahkan bahwa beliau tiada merasa canggung makan disamping seorang tua yang penuh kudis, kotor lagi miskin. Beliau adalah sosok yang paling sabar dimana ketika itu pernah kain beliau ditarik oleh seorang badui hingga membekas merah dilehernya, namun beliau hanya diam dan tidak marah.
Dalam satu riwayat dikisahkan bahwa ketika beliau mengimami sholat berjamaah, para sahabat mendapati seolah-olah setiap beliau berpindah rukun terasa susah sekali dan terdengar bunyi yang aneh. Seusai sholat, salah seorang sahabat, Sayyidina Umar bin Khatthab bertanya, “Ya Rasulullah, kami melihat seolah-olah baginda menanggung penderitaan yang amat berat. Sedang sakitkah engkau ya Rasulullah? “Tidak ya Umar. Alhamdulillah aku sehat dan segar.” Jawab Rasulullah. “Ya Rasulullah, mengapa setiap kali Baginda menggerakkan tubuh, kami mendengar seolah-olah sendi-sendi tubuh baginda saling bergesekkan? Kami yakin baginda sedang sakit”. Desak Sayyidina Umar penuh cemas.
Akhirnya, Rasulullahpun mengangkat jubahnya. Para sahabatpun terkejut ketika mendapati perut Rasulullah SAW yang kempis tengah di lilit oleh sehelai kain yang berisi batu kerikil sebagai penahan rasa lapar. Ternyata, batu-batu kerikil itulah yang menimbulkan bunyi aneh setiap kali tubuh Rasulullah SAW bergerak. Para sahabatpun berkata, “Ya Rasulullah, adakah bila baginda menyatakan lapar dan tidak punya makanan, kami tidak akan mendapatkannya untuk tuan?”. Baginda Rasulullah pun menjawab dengan lembut, “Tidak para sahabatku. Aku tahu, apapun akan kalian korbankan demi Rasulmu. Tetapi, apa jawabanku nanti dihadapan Allah, apabila aku sebagai pemimpin, menjadi beban bagi umatnya? Biarlah rasa lapar ini sebagai hadiah dari Allah buatku, agar kelak umatku tak ada yang kelaparan di dunia ini, lebih-lebih di akhirat nanti.
Teramat agung pribadi Rasulullah SAW sehingga para sahabat yang ditanya oleh seorang badui tentang akhlak beliau SAW hanya mampu menangis karena tak sanggup untuk menggambarkan betapa mulia akhlak beliau SAW. Beliau diutus tidak lain untuk menyempurnakan akhlak manusia dan sebagai suri tauladan yang baik sepanjang zaman.
Saudaraku, sungguh kehadiran Rasulullah SAW adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia lewat segala hal yang beliau contohkan kepada umat manusia. Beliau tidak pernah pandang bulu dalam hal menghargai manusia, penuh kasih sayang, tidak pernah mendendam, malahan beliau pernah menangis ketika mengetahui bahwa balasan kekafiran adalah neraka yang menyala-nyala hingga menginginkan umat manusia untuk meng-esakan Allah SWT.
Cukup kiranya beliau yang jadi suri tauladan kita, umat islam khususnya yang hari ini sebagian sudah sangat jauh dari akhlak Rasulullah, baik dalam tindakan maupun perkataan yang menyejukkan. apa yang dikatakan oleh seorang sastrawan Pakistan, Muhammad Iqbal dalam salah satu karyanya dapat kita jadikan renungan bersama dimana beliau berkata: “Barangsiapa yang mengaku umat Nabi Muhammad, hendaklah berakhlak seperti beliau (Nabi Muhammad)”.
Dalam salah satu hadits dikatakan bahwa “Belum beriman seseorang sehingga aku (Rasulullah Muhammad SAW) lebih dicintainya daripada ayahnya, anak-anaknya dan seluruh manusia”(HR. Bukhari). Kita tidak tahu apakah nanti akan di akui Rasulullah sebagai umatnya atau tidak kelak di yaumil kiamah. Namun satu yang pasti bahwa semua ingin berada di barisan beliau. maka, marilah kita sama-sama berusaha untuk mengikuti akhlak beliau SAW semampu diri kita, sebagai suri tauladan kita yang utama, memperbanyak ucapan sholawat untuknya, membela sunnahnya, bukan malah membelakanginya (mari berlindung dari hal demikian), sebagai bagian dari rasa cinta kita terhadapnya.
Saudaraku, mari kita sampaikan salam dan sholawat kepada beliau SAW, yang dengannya kita akan beroleh cinta dan Syafa’atnya kelak di yaumil mahsyar. insya Allah…Amiin.

1 komentar:

saepul mengatakan...

Subhanalloh,,syukron, Jazakumulloh..

Posting Komentar